Kamis, 26 November 2009

Nama senapan itu Arisaka

Lapangan tembak senayan, jakarta....

om gw dan gw lagi ikut latihan ujicoba senapan tua jepang yg diperbaharui kembali, om gw nenteng pucuk senapan laras panjang dan senapan mesin ringan, gw kebagian nenteng senapan laras pendek, dan pistol nambu.

Acara dimulai, gw agak minder awalnya karena gw yg paling muda sendiri, mana gw blom tahu cara make senapan jepang, palingan yg udah gw jabanin cuma senapan otomatis macem BAR atau Garand, yg bolt cuma Kar98 ama Springfield

gw dikasih penjelasan awal kalau peluru bwt senapan jepang sekarang cuma bisa diimport dari jepang, 7.7 x 58 atau 8 x 19 mm nambu cuma bisa diimport dr jepang saja, sucks. gw mulai nyoba dari senapan laras panjang.

gw nanya ke om gw

"nama senapan ini apa om"

"senapan ini ngga punya nama, cuma berkode saja"

"emang kodenya apa?"

"type 99"

"hah, type 99? tua dong"

type 99, itu kode senapan laras panjang yg menurut gw tergolong ringan dan gampang dioperasikan, sistem boltnya masih menganut konsep outer bolt, jadi laras dan sistem penembakan berada diluar senapan, bukan didalam semacam Kar98. secara, ternyata senapan ini buatan 1897 dan masuk produksi 1899, pantesan aja kodenya "99".

gw dikasih satu magasen 5 peluru dari om gw, tertera jelas di kotaknya, "7.7 x 58 Arisaka", gila, ternyata jepang punya standar kaliber sendiri, kirain awalnya mengikuti jerman di 7.92 x 57 Mauser. salut gw ama senapan ini, senapan BERDIKARI gw nyebutnya.

Magasen udah dimasukkan, bolt udah ditarik, gw memulai menyetel pisir bidikan yg modelnya kaya M60 di CoD4, gw tahan nafas, lalu menarik pelatuk. .

TAAR

Bunyinya lebih keras dari petasan, tapi lebih lembut dari bunyi peluru 7.62 x 51 NATO, gw agak kaget, lalu gw menarik tuas bolt, menarik keatas, dan terlempar sebuah kelongsong peluru yg kosong dan berasap, gw turunin lagi tuasnya dan gw dorong kembali ke posisi semua dan berbunyi "Tring"

Ntar gw ngebahas Type 37 ama Type 41 carbine. . :)

Tidak ada komentar: